Pelajari Tantangan Eksekusi Broker A-Book

Model eksekusi A-Book memiliki tantangannya sendiri.

Seorang broker forex A-Book hanya bisa memperoleh keuntungan dari markup JIKA harga yang mereka dapatkan dari Liquidity Provider (LP) lebih baik dibandingkan dengan harga yang diberikan kepada pelanggannya.

Jika tidak, broker memang berhasil memindahkan risiko pasar, namun TIDAK memperoleh keuntungan, dan bahkan mungkin mengalami kerugian.

Kali ini kita akan membahas bagaimana cara broker forex menghindari kerugian dari markup negatif.

Contoh: Broker A-Book Mengalami Kerugian karena Markup Negatif

Berikut adalah contoh yang menunjukkan apa yang terjadi ketika broker menerima harga yang lebih buruk dari liquidity provider dibandingkan dengan harga yang diberikan kepada pelanggannya.

Elsa membuka posisi long pada pasangan mata uang AUD/USD di harga 0.7500 dengan ukuran posisi 1.000.000 unit atau 10 lot standar. Ini berarti pergerakan 1 pip bernilai $100.

Setelah itu, broker melepas risiko dengan membuka posisi long dengan LP di harga 0.7502.

Di sini, harga beli yang diberikan broker kepada Elsa LEBIH BAIK dibandingkan dengan harga beli dari LP.

Dari sudut pandang broker, ini bukanlah hal yang baik.

Harga AUD/USD naik.

Elsa memutuskan untuk menutup posisinya di harga 0.7550, yang menghasilkan keuntungan sebesar 50 pip atau $5.000 ($100 x 50 pip).

Broker juga menutup posisinya dengan LP di harga 0.7548.

Broker tidak bisa terus menjalankan bisnis dengan cara seperti ini, atau bisnisnya tidak akan bertahan lama.

Jika sebuah broker bergantung pada markup harga sebagai sumber utama pendapatan, maka selisih harga antara yang diterima dari LP dan yang diberikan kepada pelanggan harus menguntungkan bagi broker.

Cara Broker Mengatasi Tantangan Ini:

• Menggunakan harga dari liquidity provider sebagai dasar untuk memberikan kuotasi kepada pelanggan. Pada dasarnya, broker hanya akan menampilkan harga kepada pelanggan jika markup-nya menghasilkan keuntungan.

• Melakukan transaksi dengan liquidity provider pada waktu yang sama dengan pelanggannya. Transaksi ini juga dikenal sebagai “hedge”, “offset”, atau “cover”.

Jika transaksi ini terjadi dengan penundaan, broker tetap dapat mengalami kerugian, terutama jika harga berubah dengan cepat.

Risiko A-Book Execution bagi broker adalah terjadinya slippage harga.

Saat menampilkan harga kepada pelanggan, broker A-Book HARUS mengeksekusi pada harga tersebut.

Jika broker tidak mendapatkan harga yang lebih baik dari LP saat melakukan hedging, mereka akan memberikan harga yang lebih baik kepada pelanggan dan mengalami kerugian!

Contohnya, bayangkan sebuah toko kelontong yang menjual roti seharga $5 kepada pelanggan, padahal mereka membelinya dari pemasok seharga $6. Agar tetap untung, toko harus memastikan bahwa harga beli dari pemasok lebih rendah dari harga jual kepada pelanggan. Jika tidak, toko tersebut tidak akan bertahan lama dalam bisnis.

Selanjutnya: Mengenal Broker STP: Apa Bedanya dengan A-Book?

Sebelumnya: Cara Broker A-Book Menghasilkan Uang